Peta Kerajaan Samudra Pasai |
Raja Kerajaan Samudra Pasai berikutnya
dadalah Meurah Noe yang bergelar Maharaja Nuruddin berkuasa dari
tahun1155-1210. Raja ini dikenal juga dengan sebutan Tengku Samudra atau
Sulthan Nazimuddin Al-Kamil. Sultan ini sebenarnya berasal dari Mesir
yang ditugaskan sebagai laksamana untuk merebut pelabuhan di Gujarat.
Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada saat wafat, kerajaan
Samudra Pasai dilanda kekacauan karena perebutan kekuasaan.
Meurah Silu bergelar Sultan Malik-al
Saleh (1285-1297). Meurah Silu adalah keturunan Raja Perlak (sekarang
Malaysia) yang mendirikan dinasti kedua kerajaan Samudra Pasai. Pada
masa pemerintahannya, system pemerintahan kerajaan dan angkatan perang
laut dan darat sudah terstruktur rapi. Kerajaan mengalami kemakmuran,
terutama setelah Pelabuhan Pasai dibuka. Hubungan Kerajaan Samudra Pasai
dan Perlak berjalan harmonis. Meurah Silu memperkokoh hubungan ini
dengan menikahi putri Ganggang Sari, anak Raja Perlak. Meurah Silu
berhasil memperkuat pengaruh Kerajaan Samudra Pasai di pantai timur
Aceh dan berkembang menjadi kerajaan perdagangan yang kuat di Selat
Malaka.
Raja-raja Samudra Pasai selanjutnya
adalah Sultan Muhammad Malik Zahir (1297-1326), Sultan Mahmud Malik
Zahir (1326-1345), Sultan Manshur Malik Zahir (1345-1346), dan Sultan
Ahmad Malik Zahir (1346-1383). Raja selanjutnya adalah Sultan Zainal
Abidin (1383-1405). Pada masa pemerintahannya, kekuasaan kerajaan
meliputi daerah Kedah di Semenanjung Malaya. Sultan Zainal Abidin
sangat aktif menyebarkan pengaruh Islam kepulau Jawa dan Sulawesi
dengan mengirimkan ahli-ahli dakwah, seperti Maulana Malik Ibrahim dan
Maulana Ishak.
0 komentar:
Posting Komentar